Jelang laga tandang krusial Kualifikasi Piala Dunia 2018 lawan Argentina, Peru membawa air sendiri ke Buenos Aires!
Argentina sekarang menempati peringkat kelima CONMEBOL, sementara Peru berada di posisi terakhir spot untuk lolos langsung ke Rusia dengan keunggulan jumlah gol dari pasukan Jorge Sampaoli.
Hanya satu laga tersisa, Peru menyatakan tidak mau meminum air Argentina agar terhindar dari konsekuensi yang pernah terjadi sebelumnya.
“Benar, kami akan membawa air kami sendiri,” ujar dokter dari tim Peru Jorge Alva sebelum terbang ke Buenos Aires.
“Kemungkinan Keracunan air minum di dalam olahraga adalah hal yang biasa dan saat ini kami menjaga segala kemungkinan.”
Komentar itu mengingatkan kita pada Kisah Piala Dunia 1990. Saat itu Argentina menjalankan duel sengit lawan Brasil di partai perempat-final. Pertandingan ini mendapat julukan ‘botol Bilardo’ atau ada juga yang menyebut ‘skandal air suci’.
Saat laga dihentikan karena adanya pelanggaran, bek kiri asal Brasil Branco meminum air dari botol yang diberikan ofisial Albiceleste, menurut tudingan yang tersebar air tersebut sudah dicampur rohypnol hingga berdampak langsung pada penampilannya saat itu.
Beberapa tahun kemudian Diego Maradona yang jadi otak di balik gol tunggal Claudio Cannigia pada pertandingan tersebut, membenarkan kisah itu. Branco telah meminum air yang sudah dicampuri zat berbahaya.
Ketika itu Branco mengaku, setelah meminum air tersebut dia tidak bisa lagi menandingi aksi Maradona.
“Seseorang menambahkan Rohypnol, kemudian pertandingan berjalan lagi,” ungkap maradona pada TyC Sports pada 2004 silam.
“Branco datang dan meminumnya semua. Tidak lama kemudian, Branco mengeksekusi tendangan bebas dan dia terjatuh.”
“Setelah pertandingan usai bus kami bersebelahan. Branco melihat dari jendela dan menunjuk saya seolah-olah menyalahkan saya.”
“Saya memperlihatkan gerak tubuh tidak bersalah. Branco sebelumnya bermain di Italia dan kami punya hubungan yang cukup akrab, setelah kejadian itu dia tidak pernah lagi berbicara pada saya.”